Wednesday, May 30, 2018

Teori Produksi (Theory of Production)

Teori Produksi ~ Proses produksi yaitu suatu kegiatan perbaikan terus-menerus (continuos improvment), yang dimulai dari sederet siklus sejak adanya ide-ide untuk menghasilkan suatu produk, pengembangan produk, proses produksi, sampai distribusi kepada konsumen (V. Gaspersz, 2004).

Ilmu ekonomi adalah suatu telaah mengenai individu-individu dan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya dengan menggunakan sumberdaya yang terbatas sebagai konsekuensi dari adanya kelangkaan. Kelangkaan berarti tidak semua kebutuhan manusia dapat dipenuhi sehingga memaksa manusia untuk membuat pilihan. Dengan melakukan pilihan, pemenuhan atas suatu kebutuhan tertentu memiliki implikasi mengorbankan kebutuhan lain.

Teori ekonomi memberikan gambaran umum yang disederhanakan mengenai kegiatan-kegiatan ekonomi dan sifat-sifat hubungan ekonomi disertai dengan penerapan prinsip-prinsip ekonomi mikro. Ekonomi mikro menangani perilaku satuan-satuan ekonomi mencakup konsumen, pekerja, para penanam modal, pemilik tanah dan setiap individu yang memainkan peranan dalam fungsi perekonomian.

Teori Produksi (Theory of Production)
Teori Produksi (Theory of Production)


A. Pengertian Produksi

Produksi merupakan salah satu kegiatan ekonomi dalam masyarakat atau suatu negara terentu. Dimana kegiatan produksi tergantung pada kebutuhan dan kebiasaan perhitungan produksi dan pendapatan suatu negara. Dalam aspek ekonomi, kegiatan produksi selalu didorong oleh motif ekonomi dan prinsip ekonomi agar keseluruhan kegiatan itu tidak percuma, ada sasarannya, tujuan serta harapannya, sehingga dapat menghasilkan suatu arang dan jasa secara optimal.

Teori Produksi
Secara garis besar, produksi adalah kegiatan yang berkenaan dengan usaha meningkatkan nilai guna suatu barang dan jasa. Secara mudah, arti produksi memanglah pembuatan. Pembuatan sepatu, mebel, minyak goreng, radio dan sebagainya akan lebih mudah dipahami oleh setiap orang bahwa semua itu dapat disebut sebagai produksi sepatu, produksi mebel, produksi minyak goreng, produksi radio dan sebaginya.

Bagi kebanyakan orang produksi diartikan sebagai kegiatan-kegiatan di dalam pabrik-pabrik atau barangkali juga kegiatan-kegiatan di lapangan pertanian. Akan tetapi pendefinisian seperti itu sebenarnya terlampau sempit. Bacalah apa yang dituliskan oleh Richard Ruggles beserta istrinya Nancy D. Ruggles sebagai berikut :

“In broader terms any process that creates value or adds value to already axisting goods is production”. Secara lebih luas, setiap proses yang menciptakan nilai atau memperbesar nilai sesuatu barang adalah produksi.

Atau dengan mudah kita sebut bahwa produksi adalah setiap usaha yang menciptakan atau memperbesar daya guna barang. Produksi merupakan salah satu kegiatan ekonomi dalam masyarakat atau suatu negara yang dihitung dalam waktu tertentu. Dimana kegiatan produksi tergantung pada kebutuhan dan kebiasaan perhitungan produksi dan pendapatan suatu negara. Dalam aspek ekonomi, kegiatan produksi selalu di dorong oleh motif ekonomi dan prinsip ekonomi agar keseluruhan kegiatan itu tidak percuma, ada sasarannya, tujuan serta harapannya, sehingga dapat menghasilkan sesuatu barang dan jasa secara optimal.

Secara garis besar, produksi adalah kegiatan yang berkenaan dengan usaha meningkatkan nilai guna suatu barang dan jasa langkah pertama kegiatan produksi itu adalah menghimpun faktor produksi yang berasal dari masyarakat melalui kegiatan distribusi setelah terhimpun maka produksi itu diolah dan dikelola menjadi hasil produksi.

1. Ciri-ciri Produksi

Ciri-ciri suatu produksi adalah :
  • Adanya kegiatan perusahaan membuat barang yang akan di produksi;
  • Adanya menghasilkan barang dan jasa yang di produksi; dan
  • Meningkatkan nilai guna barang dan jasa.

2. Fungsi Produksi

Kegiatan produksi melibatkan dua variabel yang mempunyai hubungan fungsional atau saling memengaruhi, yaitu :
  • Berapa output yang harus diproduksi; dan
  • Berapa input yang akan dipergunakan.

Dengan demikian, yang disebut fungsi produksi adalah hubungan fungsional atau sebab akibat antara input dan output. Dalam hal ini input sebagai sebab, dan output sebagai akibat. Atau input sebagai variabel bebas dan output sebagai variabel tak bebas. Input produksi dikenal juga dengan factor-faktor produksi, dan ouput produksi dikenal juga dengan jumlah produksi.

Fungsi produksi merupakan suatu fungsi atau persamaan yang menyatakan hubungan antara tingkat output dengan tingkat penggunaan input-input. Hubungan antara jumlah output Q dengan jumlah input yang dipergunakan dalam produksi X1, X2, X3, … Xn, secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut :

Q = f (X1, X2, X3, … Xn)
Q = output
X = input

Ketika input-input produksi terdiri dari capital, labour, resources dan technology maka persamaan produksi menjadi sebagai berikut :

Q = f (C, L, R, T)
Q = Quantity, atau jumlah barang yang dihasilkan
f = Fungsi, atau simbol persamaan fungsional
C = Capital, atau modal atau sarana yang digunakan
L = Labour, tenaga kerja
R = Resources, sumber daya alam
T = Technology, teknologi dan kewirausahaan

Persamaan tersebut menjelaskan bahwa output dari suatu produksi merupakan fungsi atau dipengaruhi atau akibat dari input. Artinya setiap barang yang dihasilkan dari produksi akan tergantung pada jenis/macam dari input yang digunakan. Perubahan yang terjadi pada input akan menyebabkan terjadinya perubahan pada output.

Dalam ilmu ekonomi, Teori produksi dibedakan menjadi teori Produksi dengan Satu Input Variabel dan teori produksi dua input variable.

3. Faktor-faktor Produksi

Produksi juga adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan manfaat dengan cara mengkombinasikan faktor-faktor produksi kapital, tenaga kerja, teknologi, managerial skill. Produksi atau memproduksi adalah menambah kegunaan (nilai guna) suatu barang. Kegunaan suatu barang akan bertambah bila memberikan manfaat baru atau lebih dari bentuk semula.

Fungsi produksi adalah hubungan teknis antara input dan output. Produksi merupakan usaha untuk meningkatkan manfaat dengan cara mengubah bentuk (form utility), memindahkan tempat (place utility), dan menyimpan (store utility). Hubungan teknis yang dimaksud adalah bahwa produksi hanya bisa dilakukan dengan menggunakan faktor produksi yang dimaksud. Untuk memproduksi dibutuhkan faktor-faktor produksi yaitu alat atau sarana untuk melakukan proses produksi. Fungsi produksi selalu dinyatakan dalam rumus, yaitu seperti berikut :

Q= f(K,L,R,T)

Faktor-faktor produksi antara lain adalah :
  1. Tenaga kerja manusia (Labour) atau Sumber Daya Manusia ( Human Resources) = TK;
  2. Modal ( Capital, uang atau alat modal seperti mesin = M);
  3. Sumber Daya Alam ( SDA (Natural Resources ) ) (tanah (Land)= T); dan
  4. Skill atau suatu keahliah ataupu Kecakapan tata laksana ( Managerial Skill )(teknologi =T).

Bila faktor produksi tidak ada maka tidak ada juga produksi. Produksi yang dihasilkan tanpa penggunaan teknologi, modal dan manusia disebut produksi alami, yaitu produksi yang dilakukan oleh proses alam, sedangkan produksi yang dilakukan dengan menggunakan modal, teknologi dan manusia disebut produksi rekayasa.

Produksi alami bersifat eksternal, efisiensi dan efektifitasnya tidak dapat dikontrol oleh manusia, sehingga kelebihan atau kekurangan adalah merupakan hal yang harus diterima oleh pemakai. Namun produksi yang paling utama adalah manusia dan tanah (SDA).

Kebutuhan produsen adalah bagaimana menghasilkan barang dengan menggunakan biaya yang relatife kecil untuk mendapatkan output yang relatife besar (memuaskan).


B. Teori Produksi

Secara umum, produksi dapat diartikan sebagai kegiatan optimalisasi dari faktor-faktor produksi seperti, tenaga kerja, modal, dan lain-lainnya oleh perusahaan untuk menghasilkan produk berupa barang-barang dan jasa-jasa. Secara teknis, kegiatan produksi dilakukan dengan mengombinasikan beberapa input untuk menghasilkan sejumlah output.

Dalam pengertian ekonomi, produksi didefinisikan sebagai usaha manusia untuk menciptakan atau menambah daya atau nilai guna dari suatu barang atau benda untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Contoh produksi adalah menanam padi, menggiling padi, mengangkut beras, memperdagangkan beras, dan menjual nasi dan makanan. Contoh yang lebih modern adalah produksi pembuatan benang, produksi pembuatan kain, produksi pembuatan baju, memperdagangkan baju, produksi pembuatan kendaraan bermotor, dan produksi pembuatan computer dan sebagainya.

Teori produksi adalah teori yang menerangkan sifat hubungan antara tingkat produksi yang akan dicapai dengan jumlah faktor-faktor produksi yang digunakan. Konsep utama yang dikenal dalam teori ini adalah memproduksi output semakismal mungkin dengan input tertentu, serta memproduksi sejumlah output tertentu dengan biaya produksi seminimal mungkin.

Hukum Hasil yang Semakin Berkurang (The Law of Diminishing Return)

Teori Produksi

Merupakan hukum yang dicetuskan oleh David Richardo. Hukum ini menyatakan bahwa penambahan faktor produksi tidak selalu memberikan peningkatan hasil yang sebanding, pada titik tertentu, penambahan hasil akan semakin berkurang meskipun faktor produksi terus ditambah. Hal ini dikarenakan penambahan iput secara terus menerus akan berakibat pada jumlah input yang melebihi kapasitas produksi sehingga produktivitas tidak lagi maksimal.

Seperti yang dapat kita lihat pada gambar di samping, dapat kita lihat terdapat kurva produksi total, serta kurva rata-rata produksi dan kurva produksi marginal. Dapat kita lihat bahwa penambahan satu orang tenaga kerja sebagai input akan meningkatkan jumlah output total yang dihasilkan, begitu juga penambahan tenaga kerja kedua masih akan menambah jumlah produksi total yang dihasilakn (lihat gambar pada kurva produksi total). Akan tetapi, tambahan produksi yang diberikan oleh pekerja akan semakin berkurang. Penambahan pekerja pertama masih memberikan tambahan hasil yang tinggi, akan tetapi penambahan pekerja kedua, ketiga dan seterusnya akan memberikan tambahan hasil yang lebih rendah dibandingkan dengan tambahan pekerja pertama (lihat kurva produksi marginal).


C. Jangka Waktu Produksi

Untuk menghasilkan jumlah output tertentu, perusahaan menentukan kombinasi pemakaian input yang sesuai. Jangka waktu analisis terhadap perusahaan yang melakukan kegiatan produksi dapat dibedakan menjadi jangka pendek dan jangka panjang. Analisis terhadap kegiatan produksi perusahaan dikatakan berada dalam jangka pendek apabila sebagian dari faktor produksi dianggap tetap jumlahnya (fixed input).

Dalam jangka pendek tersebut perusahaaan tidak dapat menambah jumlah faktor produksi yang dianggap tetap. Faktor produksi yang dianggap tetap misalnya modal seperti mesin dan peralatannya,bangunan perusahaan dan lain-lain. Sedangkan dalam jangka penjang semua faktor produksi dapat mengalami perubahan. Berarti dalam jangka panjang setiap faktor produksi dapat ditambah jumlahnya kalau memang diperlukan. Dalam jangka panjang perusahaan dapat melakukan penyesuaian terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di pasar.

Dalam ekonomi, konsep jangka pendek mengacu pada kondisi dimana minimal terdapat satu input yang bersifat tetap jumlahnya. Jangka panjang adalah periode waktu dimana seluruh input bersifat variabel. Jangka waktu ini tidak ada hubungannya dengan periode waktu yang biasa kita kenal (tahun,bulan, hari) namun berkaitan dengan perusahaan dan sumber daya yang dibicarakan. Dalam suatu industri mungkin jangka pendek berarti satu bulan namun industri lain mungkin satu tahun.

Jangka Waktu Produksi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
  1. Jangka Pendek (short run). yaitu jangka waktu ketika input variabel dapatdisesuaikan, namun input tetap tidak dapat disesuaikan; dan
  2. Jangka Panjang (long run) merupakan satu waktu dimana seluruh input variabelmaupun tetap yang digunakan perusahaan dapat diubah.Adapun tujuan dari pembedaan jangka waktu atau periodisasi dalam produksi adalahuntuk meminimumkannya Biaya Produksi.


C.1. Produksi Dalam Jangka Pendek

Dalam jangka pendek perusahaan memiliki input tetap dan menentukan berapa banyaknya input variabel yang harus dipergunakan. Untuk membuat keputusan, pengusaha akan memperhitungkan seberapa besar dampak penambahan input variabel terhadap produksi total. Misalnya input variabelnya adalah tenaga kerja dan input tetapnya adalah modal.

Apabila tenaga kerja yang dipergunakan sebanyak 0, produksi juga nol. Ini berarti proses produksi tidak akan menghasilkan output apabila hanya mempergunakan satu macam input. Apabila jumlah tenaga kerja yang dipergunakan semakin banyak, makan output meningkat.
  • Teori Produksi Dengan Satu Input Variabel

Dengan mengamsumsikan beberapa input dianggap konstan dalam jangka pendek dan hanya satu faktor produksi yaitu tenaga yang dapat berubah, maka fungsi produksinya dapat ditulis sebagai berikut :

Q = f(L)

Persamaan produksi ini menjadi sangat sederhana kerana hanya melibatkan tenaga kerja untuk mendapatkan tingkat produksi suatu barang tertentu. Artinya, factor produksi yang dapat berubah dan mempengaruhi tingkat produksi adalah hanya jumlah tenaga kerja. Jika perusahaan berkeinginan untuk menambah Tingkat produksi, maka perusahaan hanya dapat menambah jumlah tenaga kerja.

Hubungan produksi dimana terdapat satu variabel, dan lainnya tetap biasanya berlaku hukum pertambahan hasil yang semakin berkurang, yaitu apabila faktor variabel itu ditambah terus, maka output semakin lama akan semakin menurun secara rata-rata, dikarenakan semakin besarnya faktor pembagi sementara faktor yang dibagi tetap. Dan bila hal ini dilakukan terus, maka produksi totalpun akan semakin menurun, dikarenakan faktor produksi tetap semakin jenuh atau kehabisan nilainya, misalnya tanah yang kehabisan unsur haranya sehingga mengurangi kesuburannya bila ditanami dan digarap secara terus menerus.

Berikut gambarannya :
Kurva Produksi Total, Marginal & Rata-rata
Yang dapat disimpulkan :
  1. Tahap I menunjukkan tenaga kerja yang masih sedikit, apabila ditambah akan meningkatkan total produksi, produksi rata-rata dan produksi marginal.
  2. Tahap II Produksi total terus meningkat sampai produksi optimum sedang produksi rata-rata menurun dan produksi marginal menurun sampai titik nol.
  3. Tahap III Penambahan tenaga kerja menurunkan total produksi, dan produksi rata-rata, sedangkan produksi marginal negatif.

a. Produksi Marginal

Tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu tenaga kerja yang digunakan.

MP = Produksi Marginal
DTP = Pertambahan Produksi Total
DMP = Pertambahan Tenaga Kerja

b. Produksi rata-rata

Produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap pekerja.

DP = Produksi rata-rata
TP = Produksi Total
L = Tenaga kerja

  • Teori Produksi Dengan Dua Input Variabel

Jika factor produksi yang dapat berubah adalah jumlah tenaga kerja dan jumlah modal atau sarana yang digunakan, maka fungsi produksi dapat dinyatakan sebagai berikut :

Q = f(L, C)

Pada fungsi produksi ini diketahui, bahwa tingkat produksi dapat berubah dengan merubah faktor tenaga kerja dan atau jumlah modal. Perusahaan mempunyai dua alternative jika berkeinginan untuk menambah tingkat produksinya. Perusahaan dapat meningkatkan produksi dengan menambah tenaga kerja, atau menambah modal atau menambah tenaga kerja dan modal.

Produksi dengan Menggunakan 2 Variabel yaitu terdapat kombinasi antara dua faktor produksi untuk menghasilkan output (yang sama). Kombinasi itu bisa antara tanah dan tenaga kerja, TK dan modal, atau dengan teknologi (perkecualian, dengan teknologi, yang tidak mudah harus diubah, karena memerlukan waktu yang relative lama lama). Yang paling mudah dikombinasikan adalah antara faktor produksi TK dan modal. Dalam berproduksi, seorang produsen tentu saja diperhadapkan pada bagaimana menggunakan faktor produksinya secara efisien untuk hasil yang maksimum. Oleh karena itu, produsen akan berusaha mencari kombinasi terbaik antara dua faktor input tersebut.

Hasil produksi sama dalam teori ini akan ditunjukan oleh suatu kurva yang diberi nama isoquant curve (biasanya disebut isoquant sisi. Sedangkan biaya yang digunakan dalam rangka menghasilkan produk tersebut disebut isoqost (biaya sama).

a. Isoquant (Kurva Produksi Sama)

Isoquant adalah kurva yang menggambarkan kombinasi dua macam input (faktor produksi) untuk menghasilkan output/produksi yang sama jumlahnya. Bentuk kurva isoquant bermacam-macam, bisa liniar apabila kombinasi antara input tersebut akan memberikan perubahan yang proporsional bila salah satunya berubah, dan dapat juga cembung dari titik orgin (seperti kurva indifference). Yang terpenting adalah bahwa isoquant tidak berupa garis lurus vertical maupun horizontal, karena lazimnya tidak mungkin untuk menghasilkan barang dalam jumlah tak hingga atau nol dengan menggunakan jumlah faktor produksi terbatas.

Oleh karena itu dalam kurva isoquant akan terdapat batas atas, yaitu titik merupakan kombinasi input dalam jumlah tidak ada atau 0 dan batas bawah yang merupakan kombinasi tak hingga dari input.
Isoquant (Kurva Produksi Sama)

Ciri-ciri isoquant :
  1. Mempunyai kemiringan negatif;
  2. Semakin ke kanan kedudukan isoquant menunjukkan semakin tinggi jumlah output;
  3. Isoquant tidak pernah berpotongan dengan isoquant yang lainnya; dan
  4. Isoquant cembung ke titik origin.

b. Isoqost (Garis Ongkos Sama)

Isoqost adalah suatu kurva yang menggambarkan biaya yang dikeluarkan oleh produsen dalam rangka berproduksi dengan menggunakan beberapa faktor input tertentu. Isoqost membatasi dan membedakan kemampuan produksi dan produsen. Semakin besar isoqost nya, maka makin besar pula hasil yang dapat diperoleh. Sebaliknya, semakinmkecil isoqost semakin kecil hasilnya.
Isoqost (Garis Ongkos Sama)

Kurva isoqost dapat berslope negatif dan positif. Negatif apabila ada penambahansatu unit input akan menyebabkan penurunan pemakaian input lain. Sebaliknya bila input lain dikurangi maka akan menyebabkan input yang ssatunya akan bertambah.

Kemudian kuva isoqost dapat berslope positif, yaitu hanya sebagai pemuasan kebutuhan yang dipetakan oleh kurva indifference sifatnya tidak efisien, karena bila produsen menambah input yang satu, maka input yang lainnya juga bertambah, dan begitu juga sebaliknya.

C.2. Produksi Dalam Jangka Panjang

Jangka panjang suatu proses produksi tidak bisa diukur dengan waktu tertentu, misalnya 10 tahun, 5 tahun, 15 tahun dan seterusnya. Jangka panjang suatu proses produksi adalah jangka waktu di mana semua input atau faktor produksi yang dipergunakan untuk proses produksi bersifat variabel. Dengan kata lain, dalam jangka panjang tidak ada input tetap.
  • Garis Perluasan Produksi

Garis perluasan produksi adalah isocline yang menunjukkan tingkat output yang akan dihasilkan bila harga produksi tetap tidak berubah. Jadi, garis perluasan produksi menunjukkan bagaimana proporsi faktor produksi seharusnya berubah bila output atau besarnya biaya produksi berubah, sedangkan harga dari faktor produksi itu tetap.

Bila seorang produsen atau pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk mencapai tujuannya harus menentukan dua macam keputusan :
  1. Berapa output yang harus diproduksikan; dan
  2. Berapa dan dalam kombinasi bagaimana faktor-faktor produksi (input) dipergunakan.

Produksi merupakan konsep arus (flow concept), bahwa kegiatan produksi diukur dari jumlah barang-barang atau jasa yang dihasilkan dalam suatu periode waktu tertentu, sedangkan kualitas barang atau jasa yang dihasilkan tidak berubah.



Produksi adalah suatu proses untuk mengubah barang input menjadi barang output. Dapat pula dikatakan bahwa produksi adalah rangkaian proses yang meliputi semua kegiatan yang dapat menambah atau menciptakan nilai guna dari barang dan jasa.

Produksi dapat dibagi menjadi lima kategori, yaitu :
  1. Bidang ekstraktif, adalah semua usaha yang dilakukan dengan cara mengambil hasil alam secara langsung. Contoh: pertambangan, perikanan.
  2. Bidang agraris, adalah setiap usaha dengan mengolah alam agar memperoleh hasil yang dibutuhkan. Contoh: pertanian, perkebunan.
  3. Bidang industri, adalah setiap usaha yang dilakukan dengan cara mengolah bahan mentah sampai menjadi barang jadi. Contoh: industri tekstil, industri makanan.
  4. Bidang perdagangan, adalah setiap usaha yang dilakukan dengan cara membeli dan menjual kembali tanpa merubah bentuk barang yang dijual tersebut. Contoh: industri ritel.
  5. Bidang jasa, adalah setiap usaha yang dilakukan dengan cara memberikan jasa pelayanan kepada masyarakat. Contoh: asuransi, perbankan, pengangkutan.


E. Tahapan Produksi

Selain dapat dibagi menjadi beberapa bidang, produksi dapat dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu :
  1. Sektor produksi primer: meliputi bidang ekstraktif dan bidang agraris;
  2. Sektor produksi sekunder: meliputi bidang industri dan bidang perdagangan; dan
  3. Sektor produksi tersier: meliputi bidang jasa.


F. Produktivitas


Dalam teori produksi, dikenal beberapa cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas, yaitu :
  1. Ekstensifikasi: peningkatan produktivitas dengan cara menambah jumlah faktor produksi yang digunakan;
  2. Intensifikasi: dilakukan dengan cara memaksimalkan kapasitas faktor produksi yang telah ada;
  3. Rasionalisasi: peningkatan produktivitas dilakukan dengan mengeluarkan kebijakan yang akan meningkatkan efisiensi produksi, teridir dari :
  • Mekanisasi : mengganti sifatpadat karya menjadi padat modal dengan menggunakan mesin-mesin modern,
  • Spesialisasi: melakukan pembagian kerja sehingga satu orang bertanggung jawab pada satu jenis pekerjaan saja,
  • Standarisasi: membuat stadar tertentu terhadap bentuk, ukuran, bobot, dan detail lainnya dari suatu produk.


Referensi :

Tuesday, May 29, 2018

Pembagian, Tahapan Dan Produktivitas Produksi (Productivity Production)

Pembagian, Tahapan Dan Produktivitas Produksi ~ Produksi adalah suatu proses untuk mengubah barang input menjadi barang output. Dapat pula dikatakan bahwa produksi adalah rangkaian proses yang meliputi semua kegiatan yang dapat menambah atau menciptakan nilai guna dari barang dan jasa.

Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.

Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang.

Pembagian, Tahapan Dan Produktivitas Produksi (Productivity Production)
Pembagian, Tahapan Dan Produktivitas Produksi (Productivity Production)

Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang mencukupi. Orang atau perusahaan yang menjalankan suatu proses produksi disebut Produsen.

Di dalam kegiatan produksi pasti ada modal. Modal adalah semua alat yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan barang dan jasa, dengan imbalan berupa bunga modal kepada pemodal. Modal dibagi 4, yaitu :
  1. Modal tetap,
  2. Modal lancar,
  3. Modal sendiri, dan
  4. Modal asing.
Modal tetap adalah modal yang memberikan jasa untuk proses produksi dalam waktu lama, atau lebih dari satu kali putaran proses produksi.

Modal lancar adalah modal yang memberikan jasa hanya sekali dalam proses produksi. Modal ini sekali dipakai dalam proses produksi, kemudian berubah sifat atau wujudnya menjadi barang lain.

Modal sendiri adalah modal yang diserahkan pemilik modal kepada badan usaha. Laba yang diperoleh dan tidak atau belum diserahkan kepada pemilik modal, dengan sendirinya digolongkan sebagai modal sendiri.

Modal asing adalah modal yang diberikan oleh orang-orang atau badan-badan lain kepada suatu badan usaha sebagai pinjamn.

Faktor-faktor Produksi :
  1. Alam,
  2. Tenaga kerja,
  3. Modal, dan
  4. Kewirausahaan. 
Sektor-sektor produksi :
  • Primer,
  • Sekunder,
  • Tersier,
  • Publik,
  • Swasta,
  • Konsumsi, dan
  • Investasi.
Pembagian, Tahapan Dan Produktivitas Produksi
Pembagian, Tahapan & Produktivitas Produksi

A. Pembagian Produksi

Produksi dapat dibagi menjadi lima kategori, yaitu :
  1. Bidang ekstraktif, adalah semua usaha yang dilakukan dengan cara mengambil hasil alam secara langsung. Contoh: pertambangan, perikanan.
  2. Bidang agraris, adalah setiap usaha dengan mengolah alam agar memperoleh hasil yang dibutuhkan. Contoh: pertanian, perkebunan.
  3. Bidang industri, adalah setiap usaha yang dilakukan dengan cara mengolah bahan mentah sampai menjadi barang jadi. Contoh: industri tekstil, industri makanan.
  4. Bidang perdagangan, adalah setiap usaha yang dilakukan dengan cara membeli dan menjual kembali tanpa merubah bentuk barang yang dijual tersebut. Contoh: industri ritel.
  5. Bidang jasa, adalah setiap usaha yang dilakukan dengan cara memberikan jasa pelayanan kepada masyarakat. Contoh: asuransi, perbankan, pengangkutan.

B. Tahapan Produksi

Selain dapat dibagi menjadi beberapa bidang, produksi dapat dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu :
  1. Sektor produksi primer: meliputi bidang ekstraktif dan bidang agraris;
  2. Sektor produksi sekunder: meliputi bidang industri dan bidang perdagangan; dan
  3. Sektor produksi tersier: meliputi bidang jasa.

C. Produktivitas

Dalam teori produksi, dikenal beberapa cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas, yaitu :
  1. Ekstensifikasi: peningkatan produktivitas dengan cara menambah jumlah faktor produksi yang digunakan;
  2. Intensifikasi: dilakukan dengan cara memaksimalkan kapasitas faktor produksi yang telah ada;
  3. Rasionalisasi: peningkatan produktivitas dilakukan dengan mengeluarkan kebijakan yang akan meningkatkan efisiensi produksi, teridir dari :
  • Mekanisasi : mengganti sifatpadat karya menjadi padat modal dengan menggunakan mesin-mesin modern,
  • Spesialisasi: melakukan pembagian kerja sehingga satu orang bertanggung jawab pada satu jenis pekerjaan saja,
  • Standarisasi: membuat stadar tertentu terhadap bentuk, ukuran, bobot, dan detail lainnya dari suatu produk.

Referensi :

Teori Produksi Dan Jangka Waktu Produksi (Production Period)

Teori Produksi Dan Jangka Waktu Produksi ~ Secara umum, produksi dapat diartikan sebagai kegiatan optimalisasi dari faktor-faktor produksi seperti, tenaga kerja, modal, dan lain-lainnya oleh perusahaan untuk menghasilkan produk berupa barang-barang dan jasa-jasa.

Secara teknis, kegiatan produksi dilakukan dengan mengombinasikan beberapa input untuk menghasilkan sejumlah output. Dalam pengertian ekonomi, produksi didefinisikan sebagai usaha manusia untuk menciptakan atau menambah daya atau nilai guna dari suatu barang atau benda untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Teori Produksi Dan Jangka Waktu Produksi (Production Period)
Teori Produksi Dan Jangka Waktu Produksi (Production Period)

Contoh produksi adalah menanam padi, menggiling padi, mengangkut beras, memperdagangkan beras, dan menjual nasi dan makanan. Contoh yang lebih modern adalah produksi pembuatan benang, produksi pembuatan kain, produksi pembuatan baju, memperdagangkan baju, produksi pembuatan kendaraan bermotor, dan produksi pembuatan computer dan sebagainya.



Teori Produksi Dan Jangka Waktu Produksi
Teori Produksi & Jangka Waktu Produksi

A. Teori Produksi


Teori produksi adalah teori yang menerangkan sifat hubungan antara tingkat produksi yang akan dicapai dengan jumlah faktor-faktor produksi yang digunakan. Konsep utama yang dikenal dalam teori ini adalah memproduksi output semakismal mungkin dengan input tertentu, serta memproduksi sejumlah output tertentu dengan biaya produksi seminimal mungkin.
  • Hukum Hasil yang Semakin Berkurang (The Law of Diminishing Return)

Teori produksi
Teori Produksi
Merupakan hukum yang dicetuskan oleh David Richardo. Hukum ini menyatakan bahwa penambahan faktor produksi tidak selalu memberikan peningkatan hasil yang sebanding, pada titik tertentu, penambahan hasil akan semakin berkurang meskipun faktor produksi terus ditambah. Hal ini dikarenakan penambahan iput secara terus menerus akan berakibat pada jumlah input yang melebihi kapasitas produksi sehingga produktivitas tidak lagi maksimal.

Seperti yang dapat kita lihat pada gambar di samping, dapat kita lihat terdapat kurva produksi total, serta kurva rata-rata produksi dan kurva produksi marginal. Dapat kita lihat bahwa penambahan satu orang tenaga kerja sebagai input akan meningkatkan jumlah output total yang dihasilkan, begitu juga penambahan tenaga kerja kedua masih akan menambah jumlah produksi total yang dihasilakn (lihat gambar pada kurva produksi total). Akan tetapi, tambahan produksi yang diberikan oleh pekerja akan semakin berkurang. Penambahan pekerja pertama masih memberikan tambahan hasil yang tinggi, akan tetapi penambahan pekerja kedua, ketiga dan seterusnya akan memberikan tambahan hasil yang lebih rendah dibandingkan dengan tambahan pekerja pertama (lihat kurva produksi marginal).

B. Jangka Waktu Produksi


Untuk menghasilkan jumlah output tertentu, perusahaan menentukan kombinasi pemakaian input yang sesuai. Jangka waktu analisis terhadap perusahaan yang melakukan kegiatan produksi dapat dibedakan menjadi jangka pendek dan jangka panjang. Analisis terhadap kegiatan produksi perusahaan dikatakan berada dalam jangka pendek apabila sebagian dari faktor produksi dianggap tetap jumlahnya (fixed input).

Dalam jangka pendek tersebut perusahaaan tidak dapat menambah jumlah faktor produksi yang dianggap tetap. Faktor produksi yang dianggap tetap misalnya modal seperti mesin dan peralatannya,bangunan perusahaan dan lain-lain. Sedangkan dalam jangka penjang semua faktor produksi dapat mengalami perubahan. Berarti dalam jangka panjang setiap faktor produksi dapat ditambah jumlahnya kalau memang diperlukan. Dalam jangka panjang perusahaan dapat melakukan penyesuaian terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di pasar.

Dalam ekonomi, konsep jangka pendek mengacu pada kondisi dimana minimal terdapat satu input yang bersifat tetap jumlahnya. Jangka panjang adalah periode waktu dimana seluruh input bersifat variabel. Jangka waktu ini tidak ada hubungannya dengan periode waktu yang biasa kita kenal (tahun,bulan, hari) namun berkaitan dengan perusahaan dan sumber daya yang dibicarakan. Dalam suatu industri mungkin jangka pendek berarti satu bulan namun industri lain mungkin satu tahun.

Jangka Waktu Produksi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
  1. Jangka Pendek (short run). yaitu jangka waktu ketika input variabel dapatdisesuaikan, namun input tetap tidak dapat disesuaikan; dan
  2. Jangka Panjang (long run) merupakan satu waktu dimana seluruh input variabelmaupun tetap yang digunakan perusahaan dapat diubah.Adapun tujuan dari pembedaan jangka waktu atau periodisasi dalam produksi adalahuntuk meminimumkannya Biaya Produksi.

B.1. Produksi Dalam Jangka Pendek

Dalam jangka pendek perusahaan memiliki input tetap dan menentukan berapa banyaknya input variabel yang harus dipergunakan. Untuk membuat keputusan, pengusaha akan memperhitungkan seberapa besar dampak penambahan input variabel terhadap produksi total. Misalnya input variabelnya adalah tenaga kerja dan input tetapnya adalah modal. Apabila tenaga kerja yang dipergunakan sebanyak 0, produksi juga nol. Ini berarti proses produksi tidak akan menghasilkan output apabila hanya mempergunakan satu macam input. Apabila jumlah tenaga kerja yang dipergunakan semakin banyak, makan output meningkat.

~ Teori Produksi Dengan Satu Input Variabel

Dengan mengamsumsikan beberapa input dianggap konstan dalam jangka pendek dan hanya satu faktor produksi yaitu tenaga yang dapat berubah, maka fungsi produksinya dapat ditulis sebagai berikut :

Q = f(L)

Persamaan produksi ini menjadi sangat sederhana kerana hanya melibatkan tenaga kerja untuk mendapatkan tingkat produksi suatu barang tertentu. Artinya, factor produksi yang dapat berubah dan mempengaruhi tingkat produksi adalah hanya jumlah tenaga kerja. Jika perusahaan berkeinginan untuk menambah Tingkat produksi, maka perusahaan hanya dapat menambah jumlah tenaga kerja.

Hubungan produksi dimana terdapat satu variabel, dan lainnya tetap biasanya berlaku hukum pertambahan hasil yang semakin berkurang, yaitu apabila faktor variabel itu ditambah terus, maka output semakin lama akan semakin menurun secara rata-rata, dikarenakan semakin besarnya faktor pembagi sementara faktor yang dibagi tetap. Dan bila hal ini dilakukan terus, maka produksi totalpun akan semakin menurun, dikarenakan faktor produksi tetap semakin jenuh atau kehabisan nilainya, misalnya tanah yang kehabisan unsur haranya sehingga mengurangi kesuburannya bila ditanami dan digarap secara terus menerus.

Berikut gambarannya :

Kurva Produksi Total, Produksi Marginal dan Produksi Rata-rata
Kurva Produksi Total, Marginal & Rata-rata

Yang dapat disimpulkan : 
  1. Tahap I menunjukkan tenaga kerja yang masih sedikit, apabila ditambah akan meningkatkan total produksi, produksi rata-rata dan produksi marginal.
  2. Tahap II Produksi total terus meningkat sampai produksi optimum sedang produksi rata-rata menurun dan produksi marginal menurun sampai titik nol.
  3. Tahap III Penambahan tenaga kerja menurunkan total produksi, dan produksi rata-rata, sedangkan produksi marginal negatif. 

a. Produksi Marginal

Tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu tenaga kerja yang digunakan. 

MP = Produksi Marginal 
DTP = Pertambahan Produksi Total 
DMP = Pertambahan Tenaga Kerja 

b. Produksi rata-rata

Produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap pekerja. 

DP = Produksi rata-rata 
TP = Produksi Total 
L = Tenaga kerja

~ Teori Produksi Dengan Dua Input Variabel

Jika factor produksi yang dapat berubah adalah jumlah tenaga kerja dan jumlah modal atau sarana yang digunakan, maka fungsi produksi dapat dinyatakan sebagai berikut :

Q = f(L, C)

Pada fungsi produksi ini diketahui, bahwa tingkat produksi dapat berubah dengan merubah faktor tenaga kerja dan atau jumlah modal. Perusahaan mempunyai dua alternative jika berkeinginan untuk menambah tingkat produksinya. Perusahaan dapat meningkatkan produksi dengan menambah tenaga kerja, atau menambah modal atau menambah tenaga kerja dan modal.

Produksi dengan Menggunakan 2 Variabel yaitu terdapat kombinasi antara dua faktor produksi untuk menghasilkan output (yang sama). Kombinasi itu bisa antara tanah dan tenaga kerja, TK dan modal, atau dengan teknologi (perkecualian, dengan teknologi, yang tidak mudah harus diubah, karena memerlukan waktu yang relative lama lama). Yang paling mudah dikombinasikan adalah antara faktor produksi TK dan modal. Dalam berproduksi, seorang produsen tentu saja diperhadapkan pada bagaimana menggunakan faktor produksinya secara efisien untuk hasil yang maksimum. Oleh karena itu, produsen akan berusaha mencari kombinasi terbaik antara dua faktor input tersebut.

Hasil produksi sama dalam teori ini akan ditunjukan oleh suatu kurva yang diberi nama isoquant curve (biasanya disebut isoquant sisi. Sedangkan biaya yang digunakan dalam rangka menghasilkan produk tersebut disebut isoqost (biaya sama).

a. Isoquant (Kurva Produksi Sama)

Isoquant adalah kurva yang menggambarkan kombinasi dua macam input (faktor produksi) untuk menghasilkan output/produksi yang sama jumlahnya. Bentuk kurva isoquant bermacam-macam, bisa liniar apabila kombinasi antara input tersebut akan memberikan perubahan yang proporsional bila salah satunya berubah, dan dapat juga cembung dari titik orgin (seperti kurva indifference). Yang terpenting adalah bahwa isoquant tidak berupa garis lurus vertical maupun horizontal, karena lazimnya tidak mungkin untuk menghasilkan barang dalam jumlah tak hingga atau nol dengan menggunakan jumlah faktor produksi terbatas. Oleh karena itu dalam kurva isoquant akan terdapat batas atas, yaitu titik merupakan kombinasi input dalam jumlah tidak ada atau 0 dan batas bawah yang merupakan kombinasi tak hingga dari input.

Isoquant (Kurva Produksi Sama)
Isoquant (Kurva Produksi Sama)
Ciri-ciri isoquant : 
  1. Mempunyai kemiringan negatif;
  2. Semakin ke kanan kedudukan isoquant menunjukkan semakin tinggi jumlah output;
  3. Isoquant tidak pernah berpotongan dengan isoquant yang lainnya; dan
  4. Isoquant cembung ke titik origin. 

b. Isoqost (Garis Ongkos Sama)

Isoqost adalah suatu kurva yang menggambarkan biaya yang dikeluarkan oleh produsen dalam rangka berproduksi dengan menggunakan beberapa faktor input tertentu. Isoqost membatasi dan membedakan kemampuan produksi dan produsen. Semakin besar isoqost nya, maka makin besar pula hasil yang dapat diperoleh. Sebaliknya, semakinmkecil isoqost semakin kecil hasilnya.

Isoqost (Garis Ongkos Sama)
Isoqost (Garis Ongkos Sama)
Kurva isoqost dapat berslope negatif dan positif. Negatif apabila ada penambahansatu unit input akan menyebabkan penurunan pemakaian input lain. Sebaliknya bila input lain dikurangi maka akan menyebabkan input yang ssatunya akan bertambah. Kemudian kuva isoqost dapat berslope positif, yaitu hanya sebagai pemuasan kebutuhan yang dipetakan oleh kurva indifference sifatnya tidak efisien, karena bila produsen menambah input yang satu, maka input yang lainnya juga bertambah, dan begitu juga sebaliknya.

B.2. Produksi Dalam Jangka Panjang

Jangka panjang suatu proses produksi tidak bisa diukur dengan waktu tertentu, misalnya 10 tahun, 5 tahun, 15 tahun dan seterusnya. Jangka panjang suatu proses produksi adalah jangka waktu di mana semua input atau faktor produksi yang dipergunakan untuk proses produksi bersifat variabel. Dengan kata lain, dalam jangka panjang tidak ada input tetap.

~ Garis Perluasan Produksi

Garis perluasan produksi adalah isocline yang menunjukkan tingkat output yang akan dihasilkan bila harga produksi tetap tidak berubah. Jadi, garis perluasan produksi menunjukkan bagaimana proporsi faktor produksi seharusnya berubah bila output atau besarnya biaya produksi berubah, sedangkan harga dari faktor produksi itu tetap.

Bila seorang produsen atau pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk mencapai tujuannya harus menentukan dua macam keputusan :
  1. Berapa output yang harus diproduksikan; dan
  2. Berapa dan dalam kombinasi bagaimana faktor-faktor produksi (input) dipergunakan.
Produksi merupakan konsep arus (flow concept), bahwa kegiatan produksi diukur dari jumlah barang-barang atau jasa yang dihasilkan dalam suatu periode waktu tertentu, sedangkan kualitas barang atau jasa yang dihasilkan tidak berubah.

Referensi :

Pengertian, Ciri, Fungsi Dan Faktor Produksi (Production)

Pengertian, Ciri, Fungsi Dan Faktor Produksi ~ Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa.

Ilmu ekonomi adalah suatu telaah mengenai individu-individu dan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya dengan menggunakan sumberdaya yang terbatas sebagai konsekuensi dari adanya kelangkaan. Kelangkaan berarti tidak semua kebutuhan manusia dapat dipenuhi sehingga memaksa manusia untuk membuat pilihan.

Dengan melakukan pilihan, pemenuhan atas suatu kebutuhan tertentu memiliki implikasi mengorbankan kebutuhan lain. Teori ekonomi memberikan gambaran umum yang disederhanakan mengenai kegiatan-kegiatan ekonomi dan sifat-sifat hubungan ekonomi disertai dengan penerapan prinsip-prinsip ekonomi mikro.

Pengertian, Ciri, Fungsi Dan Faktor Produksi (Production)
Pengertian, Ciri, Fungsi Dan Faktor Produksi (Production)

Ekonomi mikro menangani perilaku satuan-satuan ekonomi mencakup konsumen, pekerja, para penanam modal, pemilik tanah dan setiap individu yang memainkan peranan dalam fungsi perekonomian.

A. Pengertian Produksi


Produksi merupakan salah satu kegiatan ekonomi dalam masyarakat atau suatu negara terentu. Dimana kegiatan produksi tergantung pada kebutuhan dan kebiasaan perhitungan produksi dan pendapatan suatu negara. Dalam aspek ekonomi, kegiatan produksi selalu didorong oleh motif ekonomi dan prinsip ekonomi agar keseluruhan kegiatan itu tidak percuma, ada sasarannya, tujuan serta harapannya, sehingga dapat menghasilkan suatu arang dan jasa secara optimal.

Pengertian, Ciri, Fungsi Dan Faktor Produksi
Pengertian Produksi
Secara garis besar, produksi adalah kegiatan yang berkenaan dengan usaha meningkatkan nilai guna suatu barang dan jasa. Secara mudah, arti produksi memanglah pembuatan. Pembuatan sepatu, mebel, minyak goreng, radio dan sebagainya akan lebih mudah dipahami oleh setiap orang bahwa semua itu dapat disebut sebagai produksi sepatu, produksi mebel, produksi minyak goreng, produksi radio dan sebaginya. 

Bagi kebanyakan orang produksi diartikan sebagai kegiatan-kegiatan di dalam pabrik-pabrik atau barangkali juga kegiatan-kegiatan di lapangan pertanian. Akan tetapi pendefinisian seperti itu sebenarnya terlampau sempit. Bacalah apa yang dituliskan oleh Richard Ruggles beserta istrinya Nancy D. Ruggles sebagai berikut :
“In broader terms any process that creates value or adds value to already axisting goods is production”. Secara lebih luas, setiap proses yang menciptakan nilai atau memperbesar nilai sesuatu barang adalah produksi.

Atau dengan mudah kita sebut bahwa produksi adalah setiap usaha yang menciptakan atau memperbesar daya guna barang. Produksi merupakan salah satu kegiatan ekonomi dalam masyarakat atau suatu negara yang dihitung dalam waktu tertentu. Dimana kegiatan produksi tergantung pada kebutuhan dan kebiasaan perhitungan produksi dan pendapatan suatu negara. Dalam aspek ekonomi, kegiatan produksi selalu di dorong oleh motif ekonomi dan prinsip ekonomi agar keseluruhan kegiatan itu tidak percuma, ada sasarannya, tujuan serta harapannya, sehingga dapat menghasilkan sesuatu barang dan jasa secara optimal. Secara garis besar, produksi adalah kegiatan yang berkenaan dengan usaha meningkatkan nilai guna suatu barang dan jasa langkah pertama kegiatan produksi itu adalah menghimpun faktor produksi yang berasal dari masyarakat melalui kegiatan distribusi setelah terhimpun maka produksi itu diolah dan dikelola menjadi hasil produksi.

B. Ciri-ciri Produksi


Ciri-ciri suatu produksi adalah :
  1. Adanya kegiatan perusahaan membuat barang yang akan di produksi;
  2. Adanya menghasilkan barang dan jasa yang di produksi; dan
  3. Meningkatkan nilai guna barang dan jasa.

C. Fungsi Produksi


Kegiatan produksi melibatkan dua variabel yang mempunyai hubungan fungsional atau saling memengaruhi, yaitu :
  1. Berapa output yang harus diproduksi; dan
  2. Berapa input yang akan dipergunakan.
Dengan demikian, yang disebut fungsi produksi adalah hubungan fungsional atau sebab akibat antara input dan output. Dalam hal ini input sebagai sebab, dan output sebagai akibat. Atau input sebagai variabel bebas dan output sebagai variabel tak bebas. Input produksi dikenal juga dengan factor-faktor produksi, dan ouput produksi dikenal juga dengan jumlah produksi.

Fungsi produksi merupakan suatu fungsi atau persamaan yang menyatakan hubungan antara tingkat output dengan tingkat penggunaan input-input. Hubungan antara jumlah output Q dengan jumlah input yang dipergunakan dalam produksi X1, X2, X3, … Xn, secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut :

Q = f (X1, X2, X3, … Xn)
Q = output
X = input

Ketika input-input produksi terdiri dari capital, labour, resources dan technology maka persamaan produksi menjadi sebagai berikut :

Q = f (C, L, R, T)
Q = Quantity, atau jumlah barang yang dihasilkan
f = Fungsi, atau simbol persamaan fungsional
C = Capital, atau modal atau sarana yang digunakan
L = Labour, tenaga kerja
R = Resources, sumber daya alam
T = Technology, teknologi dan kewirausahaan

Persamaan tersebut menjelaskan bahwa output dari suatu produksi merupakan fungsi atau dipengaruhi atau akibat dari input. Artinya setiap barang yang dihasilkan dari produksi akan tergantung pada jenis/macam dari input yang digunakan. Perubahan yang terjadi pada input akan menyebabkan terjadinya perubahan pada output.

Dalam ilmu ekonomi, Teori produksi dibedakan menjadi teori Produksi dengan Satu Input Variabel dan teori produksi dua input variable.

D. Faktor-faktor Produksi


Produksi juga adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan manfaat dengan cara mengkombinasikan faktor-faktor produksi kapital, tenaga kerja, teknologi, managerial skill. Produksi atau memproduksi adalah menambah kegunaan (nilai guna) suatu barang. Kegunaan suatu barang akan bertambah bila memberikan manfaat baru atau lebih dari bentuk semula. Fungsi produksi adalah hubungan teknis antara input dan output. Produksi merupakan usaha untuk meningkatkan manfaat dengan cara mengubah bentuk (form utility), memindahkan tempat (place utility), dan menyimpan (store utility). Hubungan teknis yang dimaksud adalah bahwa produksi hanya bisa dilakukan dengan menggunakan faktor produksi yang dimaksud. Untuk memproduksi dibutuhkan faktor-faktor produksi yaitu alat atau sarana untuk melakukan proses produksi. Fungsi produksi selalu dinyatakan dalam rumus, yaitu seperti berikut :

Q= f(K,L,R,T)

Faktor-faktor produksi antara lain adalah :
  1. Tenaga kerja manusia ( Labour) atau Sumber Daya Manusia ( Human Resources) = TK;
  2. Modal ( Capitaluang atau alat modal seperti mesin = M);
  3. Sumber Daya Alam ( SDA(Natural Resources) (tanah ( Land)= T); dan 
  4. Skill atau suatu keahliah ataupu Kecakapan tata laksana ( Managerial Skill )(teknologi =T). 
Bila faktor produksi tidak ada maka tidak ada juga produksi. Produksi yang dihasilkan tanpa penggunaan teknologi, modal dan manusia disebut produksi alami, yaitu produksi yang dilakukan oleh proses alam, sedangkan produksi yang dilakukan dengan menggunakan modal, teknologi dan manusia disebut produksi rekayasa.

Produksi alami bersifat eksternal, efisiensi dan efektifitasnya tidak dapat dikontrol oleh manusia, sehingga kelebihan atau kekurangan adalah merupakan hal yang harus diterima oleh pemakai. Namun produksi yang paling utama adalah manusia dan tanah (SDA).

Kebutuhan produsen adalah bagaimana menghasilkan barang dengan menggunakan biaya yang relatife kecil untuk mendapatkan output yang relatife besar (memuaskan).


Referensi :
  1. Soeharno.TS.,Teori Mikro Ekonomi.,(Andi Yogyakarta : 2007)
  2. Nopirin, Pengantar Ekonomi Makro dan Mikro, BPFE, UGM, Yogyakarta, 2000
  3. Kusnadi, Kusdi Raharjo, Rudi Zaedah, Ekonomi Mikro pendekatan akuntansi, Univ. Brawijaya, Malang, 1997,
  4. http://artonang.blogspot.com/2016/05/ilmu-ekonomi.html
  5. http://artonang.blogspot.com/2016/05/pengertian-ilmu-ekonomi.html

Jenis Dan Mamfaat Madu (Honey, Mead, Co-wife) Bagi Kesehetan

Jenis Dan Mamfaat Madu Bagi Kesehetan ~ Madu adalah cairan yang menyerupai sirup, madu lebih kental dan berasa manis, dihasilkan oleh lebah dan serangga lainnya dari nektar bunga.

Jika Tawon madu sudah berada dalam sarang nektar dikeluarkan dari kantung madu yang terdapat pada abdomen dan dikunyah dikerjakan bersama tawon lain, jika nektar sudah halus ditempatkan pada sel, jika sel sudah penuh akan ditutup dan terjadi fermentasi Rasa manis madu disebapkan oleh unsur monosakarida fruktosa dan glukosa, dan memiliki rasa manis yang hampir sama dengan gula.

Sejarah penggunaan madu oleh manusia sudah cukup panjang. Dari dulu manusia menggunakan madu untuk makanan dan minuman sebagai pemanis atau perasa. Aroma madu bergantung pada sumber nektar yang diambil lebah.

Jenis Dan Mamfaat Madu (Honey, Mead, Co-wife) Bagi Kesehetan
Jenis Dan Mamfaat Madu (Honey, Mead, Co-wife) Bagi Kesehetan

A. Jenis-jenis Madu

  1. Madu alfafa, Madu yang berasal dari bunga ungu alfafa. Warnanya terang dengan wangi dan rasa yang tak terlalu menyengat
  2. Madu alpukat, Madu yang dikumpulkan dari bunga alpukat. Warnanya ge!ap dan rasanya kaya akan lemak.
  3. Madu blueberry, Madu yang diambil dari bunga putih blueberry. Warna madunya kuning kecokelatan muda dengan rasa yang enak. di dunia, madu ini diproduksi di Inggris dan Michigan.
  4. Madu clover, Madu clover memiliki rasa yang enak dan tidak terlalu tajam, berasal dari bunga clover. Warnanya bervariasi dan bening seperti air hingga kuning kecokelatan tua, tergantung lokasi dan jenis bunga clover yang menjadi sumbernya.
  5. Madu eucalyptus, Madu yang rasanya tak terlalu enak tetapi sangat bernilai karena konon dapat mengobati penyakit tuberkulosis paru. Madu ini berasal daribanyak pohon berbunga sehingga warnanya bervariasi dengan rasa yang kuat seperti obat.
  6. Madu jeruk, Seringkali madu ini merupakan kombinasi dari beberapa bunga jeruk, warnanya terang, rasanya tak terlalu tajam, dan beraroma jeruk segar.
  7. Madu cengkih, Madu yang dikumpulkan dari bunga cengkih. Warnanya kuning oranye keemasan dengan aroma dan rasa cengkih yang enak.
  8. Madu kapas, Madu dengan warna terang, aroma khas, dan rasa yang agak tawar. Madu ini mudah menggumpal menjadi partikel dan berubah warna menjadi putih.
  9. Madu sage, Madu dengan warna terang, kental, dan rasanya enak serta tidak tajam. Jenis madu ini jarang menggumpal sehingga sering dicampur dengan madu lain untuk memperlambat penggumpalan.
  10. Madu bunga bakau (mangrove), Madu ini tergolong madu hutan. di Indonesia, antara lain dapat ditemukan dipropinsi Jambi dan didaerah pantai.

B. Mamfaat Madu

Nah, berikut ini adalah beberapa manfaat madu yang perlu anda ketahui karena sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, yaitu :

1. Masker Madu

Oleskan madu murni pada wajah Anda dan biarkan selama kira-kira 15 menit, hingga mengering. Setelah kering, basuhlah wajah Anda dengan air hangat.

2. Tubuh berkilau dengan madu

Untuk melembabkan, menghaluskan dan membuat kulit berkilau, oleskan madu pada kulit tubuh Anda. Jika rajin melakukan perawatan ini dua atau tiga kali seminggu, niscaya akan membuat kulit bersinar.

3. Mandi madu

Mandi madu berfungsi untuk membuat kulit lebih lembut. Anda bisa menambahkan satu setengah cangkir madu dalam bathtub saat berendam.

4. Scrub madu

Untuk menghaluskan kulit, campur satu sendok teh madu dengan sedikit tepung almond yang bisa dibeli di supermarket. Lalu gosokkan pada kulit dan bilas dengan air hangat. Scrub ini tidak hanya untuk tubuh, namun bermanfaat pula untuk kulit wajah.

5. Pembersih wajah

Campurkan sesendok teh madu dengan satu sendok makan susu bubuk, lalu oleskan pada wajah. Perawatan ini berguna untuk membersihkan sisa make-up pada wajah. Bilas dengan air hangat sesudahnya.

6. Rambut Berkilau

Untuk membuat rambut Anda berkilau, campurkan 1 sendok makan madu, perasan satu jeruk nipis, dan sedikit air hangat. Bilas rambut Anda dengan shampo seperti biasa dan lalu tuangkan campuran tadi pada rambut. Keringkan rambut dengan cara biasa.

7. Conditioner Rambut

Untuk menjaga kesehatan rambut dan kulit kepala, campurkan ½ cangkir madu dan satu sendok malan minyak zaitun. Oleskan merata ke rambut dan kulit kepala, lalu ambil penutup rambut dan biarkan selama 30 menit dalam keadaan tertutup. Setelah 30 menit, keramasi dengan shampo dan bilas rambut Anda seperti biasa.

8. Toner Kulit

Untuk mengencangkan, melembutkan dan melembabkan kulit, campurkan 1 buah kulit jeruk ditambah satu sendok makan madu dalam blender hingga halus. Gosokan perlahan campuran madu tadi ke wajah dan biarkan selama 15 menit. Lalu basuh wajah Anda dengan air hangat untuk membersihkan campuran tadi.

9. Jus Lemon dengan Madu

Campuran lemon dan madu akan meredakan sakit tenggorokan Anda dengan baik. Minuman ini juga mampu mendinginkan tenggorokan dan meredakan rasa sakit saat menelan.

10. Teh Jahe atau Teh Madu

Selain merupakan sajian yang lezat, teh jahe atau teh madu bisa menjadi cara yang luas biasa untuk menangani tenggorokan gatal. Madu berfungsi melapisi tenggorokan dan dapat mencegah iritasi.

Demikian artikel tentang jenis dan mamfaat madu ini semoga bermamfaat & baca juga pengobatan alami dengan bahan madu. Terimakasih... Sehat (health) !!!


Baca Juga :