Pengertian Teori Produksi ~ Teori ekonomi memberikan gambaran umum yang disederhanakan mengenai kegiatan-kegiatan ekonomi dan sifat-sifat hubungan ekonomi disertai dengan penerapan prinsip-prinsip ekonomi mikro. Ekonomi mikro menangani perilaku satuan-satuan ekonomi mencakup konsumen, pekerja, para penanam modal, pemilik tanah dan setiap individu yang memainkan peranan dalam fungsi perekonomian.
Proses produksi yaitu suatu kegiatan perbaikan terus-menerus (continuos improvment), yang dimulai dari sederet siklus sejak adanya ide-ide untuk menghasilkan suatu produk, pengembangan produk, proses produksi, sampai distribusi kepada konsumen (V. Gaspersz, 2004).
Pengertian Teori Produksi |
Produksi adalah suatu proses untuk mengubah barang input menjadi barang output. Dapat pula dikatakan bahwa produksi adalah rangkaian proses yang meliputi semua kegiatan yang dapat menambah atau menciptakan nilai guna dari barang dan jasa.
Yang dimaksud dengan teori produksi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara tingkat produksi dengan jumlah faktor-faktor produksi dan hasil penjualan outputnya ataupun teori yang menjelaskan hubungan antara kuantitas produk dan faktor-faktor produksi yang digunakan.
Sedangkan factor-faktor produksi adalah sebagai berikut :
- Tanah ( Land) atau Sumber Daya Alam ( Natural Resources )
- Tenaga kerja manusia ( Labour) atau Sumber Daya Manusia ( Human Resources)
- Modal ( Capital )
- Kecakapan tata laksana ( Managerial Skill )
Di dalam menganalisis teori produksi, kita mengenal 2 hal:
- Produksi jangka pendek, yaitu bila sebagian faktor produksi jumlahnya tetap dan yang lainnya berubah (misalnya jumlah modal tetap, sedangkan tenaga kerja berubah).
- Produksi jangka panjang, yaitu semua faktor produksi dapat berubah dan ditambah sesuai kebutuhan.
Bila seorang produsen atau pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk mencapai tujuannya harus menentukan dua macam keputusan :
- Berapa output yang harus diproduksikan.
- Berapa dan dalam kombinasi bagaimana faktor-faktor produksi (input) dipergunakan.
Produksi merupakan konsep arus (flow concept), bahwa kegiatan produksi diukur dari jumlah barang-barang atau jasa yang dihasilkan dalam suatu periode waktu tertentu, sedangkan kualitas barang atau jasa yang dihasilkan tidak berubah.
Jangka Waktu Produksi:
- Jangka pendek: jangka waktu dimana input variabel dapat berubah namun terdapat input tetap yang tidak dapat disesuaikan.
- Jangka panjang: ketika semua input bersifat variabel dan dapat disesuaikan.
Produksi meliputi semua kegiatan untuk menciptakan atau menambah nilai atau guna suatu barang atau jasa. Proses produksi menunjukkan metode atau cara produksi. Suatu produk dapat dihasilkan dari berbagai cara yang berbeda.
Metode produksi yang digunakan dalam proses produksi sering disebut tingkat teknologi atau state of technology (Doll dan Orazem, 1984).
Lebih lanjut dijelaskan bahwa produksi adalah suatu kegiatan yang mengubah input menjadi output. Untuk memproduksi output diperlukan sejumlah input.
Menurut Browning dan Browning (1983), input, seringkali disebut faktor produksi atau sumberdaya, adalah bahan-bahan yang digunakan perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa. Input dapat didefinisikan secara luas maupun secara sempit.
Definisi input secara luas merupakan klasifikasi semua input sebagai tenaga kerja, lahan, dan modal. Sedangkan, definisi input secara sempit adalah ditujukan atau digunakan untuk membedakan di antara input secara lebih spesifik, seperti air, jasa telepon, asuransi, mekanik, dan sebagainya.
Untuk beberapa barang dan jasa, tingkat teknologi eksisting sangat menentukan jumlah output maksimum yang dapat diproduksi dengan kuantitas input spesifik. State of technology menunjukkan berbagai cara beberapa produk dapat diproduksi. Sudarman (2001) menyatakan bahwa teori produksi yaitu teori yang mempelajari bagaimana cara mengkombinasikan berbagai macam input pada tingkat teknologi tertentu untuk menghasilkan sejumlah output tertentu.
Teori Produksi
Teori produksi adalah teori yang menerangkan sifat hubungan antara tingkat produksi yang akan dicapai dengan jumlah faktor-faktor produksi yang digunakan. Konsep utama yang dikenal dalam teori ini adalah memproduksi output semakismal mungkin dengan input tertentu, serta memproduksi sejumlah output tertentu dengan biaya produksi seminimal mungkin.
Hukum Hasil yang Semakin Berkurang (The Law of Diminishing Return)
Merupakan hukum yang dicetuskan oleh David Richardo. Hukum ini menyatakan bahwa penambahan faktor produksi tidak selalu memberikan peningkatan hasil yang sebanding, pada titik tertentu, penambahan hasil akan semakin berkurang meskipun faktor produksi terus ditambah. Hal ini dikarenakan penambahan iput secara terus menerus akan berakibat pada jumlah input yang melebihi kapasitas produksi sehingga produktivitas tidak lagi maksimal.
Seperti yang dapat kita lihat pada gambar di bawah ini, dapat kita lihat terdapat kurva produksi total, serta kurva rata-rata produksi dan kurva produksi marginal. Dapat kita lihat bahwa penambahan satu orang tenaga kerja sebagai input akan meningkatkan jumlah output total yang dihasilkan, begitu juga penambahan tenaga kerja kedua masih akan menambah jumlah produksi total yang dihasilakn (lihat gambar pada kurva produksi total). Akan tetapi, tambahan produksi yang diberikan oleh pekerja akan semakin berkurang. Penambahan pekerja pertama masih memberikan tambahan hasil yang tinggi, akan tetapi penambahan pekerja kedua, ketiga dan seterusnya akan memberikan tambahan hasil yang lebih rendah dibandingkan dengan tambahan pekerja pertama (lihat kurva produksi marginal).
Pengertian Teori Produksi/Wikipedia.org |
Pembagian Produksi
Produksi dapat dibagi menjadi lima kategori:
1. Bidang ekstraktif
Adalah semua usaha yang dilakukan dengan cara mengambil hasil alam secara langsung.
Contoh: pertambangan, perikanan
2. Bidang agraris
Adalah setiap usaha dengan mengolah alam agar memperoleh hasil yang dibutuhkan.
Contoh: pertanian, perkebunan
3. Bidang industri
Adalah setiap usaha yang dilakukan dengan cara mengolah bahan mentah sampai menjadi barang jadi.
Contoh: industri tekstil, industri makanan
4. Bidang perdagangan
Adalah setiap usaha yang dilakukan dengan cara membeli dan menjual kembali tanpa merubah bentuk barang yang dijual tersebut.
Contoh: industri ritel
5. Bidang jasa
Adalah setiap usaha yang dilakukan dengan cara memberikan jasa pelayanan kepada masyarakat.
Contoh: asuransi, perbankan, pengangkutan.
Tahapan Produksi
Selain dapat dibagi menjadi beberapa bidang, produksi dapat dibagi menjadi beberapa tahapan:
- Sektor produksi primer: meliputi bidang ekstraktif dan bidang agraris
- Sektor produksi sekunder: meliputi bidang industri dan bidang perdagangan
- Sektor produksi tersier: meliputi bidang jasa
Dalam teori produksi, dikenal beberapa cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas, yaitu:
- Ekstensifikasi: peningkatan produktivitas dengan cara menambah jumlah faktor produksi yang digunakan.
- Intensifikasi: dilakukan dengan cara memaksimalkan kapasitas faktor produksi yang telah ada.
- Rasionalisasi: peningkatan produktivitas dilakukan dengan mengeluarkan kebijakan yang akan meningkatkan efisiensi produksi, terdiri dari:
- Mekanisasi : mengganti sifat padat karya menjadi padat modal dengan menggunakan mesin-mesin modern
- Spesialisasi: melakukan pembagian kerja sehingga satu orang bertanggung jawab pada satu jenis pekerjaan saja
- Standarisasi: membuat stadar tertentu terhadap bentuk, ukuran, bobot, dan detail lainnya dari suatu produk
Kurva Isoquant dan Isocost
- Kurva isoquant adalah kurva yang menunjukkan kombinasi dua macam input yang berbeda yang akan menghasilkan jumlah output yang sama.
Ciri kurva isoquant: mempunyai kemiringan negatif, cembung ke titik origin, tidak pernah berpotongan satu sama lain, semakin ke kanan menunjukkan semakin tinggi output yang dapat dihasilkan
- Kurva isocost adalah kurva yang menunjukkan kombinasi dua macam input yang memiliki total biaya yang sama.
Sasaran teori produksi adalah untuk menentukan tingkat produksi yang efisien dengan sumber daya yang ada.
Sumberdaya yang digunakan dalam produksi, diklasifikasi oleh Doll dan Orazem (1984) menjadi sumberdaya tetap dan sumberdaya variabel. Suatu sumberdaya disebut sebagai sumberdaya tetap, jika kuantitasnya tidak berubah selama periode produksi tersebut dan suatu sumberdaya disebut sumberdaya variabel, jika kuantitasnya berubah pada permulaan atau selama periode produksi.
Sumberdaya tetap dan variabel adalah digunakan untuk mengklasifikasi panjangnya periode produksi sebagai berikut:
- jangka sangat pendek, yakni periode waktu begitu singkat sehingga semua sumberdaya adalah tetap,
- jangka pendek, yakni periode waktu sedemikian panjang yang setidaknya ada satu sumberdaya dapat bervariasi sedangkan sumberdaya lain adalah tetap, dan
- jangka panjang, yakni periode waktu begitu panjang sehingga semua sumberdaya dapat bervariasi.
Referensi :
- http://artonang.blogspot.com/2018/05/teori-produksi-theory-of-production.html
- Soeharno.TS.,Teori Mikro Ekonomi.,(Andi Yogyakarta : 2007),
- Nopirin, Pengantar Ekonomi Makro dan Mikro, BPFE, UGM, Yogyakarta, 2000,
- Kusnadi, Kusdi Raharjo, Rudi Zaedah, Ekonomi Mikro pendekatan akuntansi, Univ. Brawijaya, Malang, 1997,
- http://artonang.blogspot.com/2018/05/pengertian-ciri-fungsi-dan-faktor.html
- http://artonang.blogspot.com/2016/05/ilmu-ekonomi.html
No comments:
Post a Comment