Wednesday, August 15, 2018

Variabel Ekonomi Terhadap Sistem Perekonomian Indonesia

 Variabel Ekonomi Terhadap Sistem Perekonomian Indonesia ~ Ilmu Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku individu dan masyarakat membuat pilihan (dengan atau tanpa uang) menggunakan sumber-sumber yang terbatas, dengan cara atau alternatif terbaik untuk menghasilkan barang dan jasa sebagai pemuas kebutuhan manusia yang (relatif) tidak terbatas.

Barang dan jasa yang dihasilkan kemudian didistribusikan untuk kebutuhan konsumsi sekarang dan di masa yang akan datang kepada berbagai individu dan kelompok masyarakat.

Ekonomi adalah salah satu bidang pengkajian yang mencoba manyelesaikan masalah keperluan asas kehidupan manusia melalui pemanfaatan segala sumber daya ekonomi yang ada dengan berasaskan prinsip dan teori tertentu dalam suatu ekonomi yang di anggap efektif dan efisien (Abraham Maslow).
Variabel Ekonomi Terhadap Sistem Perekonomian Indonesia
Variabel Ekonomi Terhadap Sistem Perekonomian Indonesia

Pada dasarnya ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari tentang bagaimana manusia bisa untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, jadi permasalahan di dalam ekonomi sudah menjadi hak mutlak setiap manusia, dari sisi lain ekonomi adalah permasalahan yang paling banyak di bicarakan baik itu di kalangan masarakat, media masa dan pemerintahan,

Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi yang cukup baik belakangan ini. Disebutkan dalam sebuah artikel ekonomi di Metro Tv News bahwa perekonomian mencapai 5,9% selama 5 tahun terakhir. Berdasarkan data BPS, pada kuartal I/2012, perekonomian Indonesia tumbuh 6,3 persen, kemudian naik menjadi 6,37 persen pada kuartal II/2012, dan melambat ke level 6,17 persen pada kuartal III/2012,lalu kuartal IV/2012 kembali melemah menjadi 6,11 persen. Menteri Keuangan Agus DW Martowardojo optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia ditahun 2013 akan mencapai hingga 6,8 persen. Indonesia disebut Agus salah satu negara yang pertumbuhan ekonominya positif.

Pertumbuhan ekonomi sepanjang 2012 yang mencapai 6,23 persen itu masih didominasi oleh pengeluaran rumah tangga yang tumbuh 5,28 persen, pengeluaran konsumsi pemerintah 1,25 persen, pembentukan modal tetap bruto 9,81 persen, ekspor 2,01 persen, dan impor 6,65 persen. Hal-hal yang mendominasi tersebut adalam variabel ekonomi makro dimana semua variabel tersebut saling terkait.

Ekonomi makro adalah bagian dari ilmu ekonomi yang mengkhususkan mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan. Hubungan yang dipelajari adalah hubungan secara kausal dan fungsional antara variabel-variabel yang agregatif. Adapun variabel-variabel yang dimaksud adalah :
a. Konsumsi Rumah Tangga.
b. Investasi nasional (swasta/pemerintah).
c. Belanja Pemerintah.
d. Neraca Pembayaran (Eksport dam Import)

Dalam artikel ini akan dijelaskan pengaruh keempat variabel diatas terhadap perekonomian Indonesia. 

Konsumsi Rumah Tangga 

Konsumsi adalah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya guna suatu benda, baik berupa barang maupun jasa, untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan secara langsung. Badan Pusat Statistik (BPS) mengklaim perkembangan kondisi ekonomi konsumen (ITK) secara nasional pada triwulan III-2012 meningkat 111,12 dibanding kondisi ekonomi konsumen triwulan sebelumnya sebesar 108,77. Peningkatan ini berdampak baik bagi kondisi ekonomi Indonesia. Membaiknya kondisi ini didorong oleh peningkatan pendapatan, rendahnya pengaruh inflasi terhadap konsumsi makanan sehari-hari, dan peningkatan konsumsi beberapa komoditi makanan dan bukan makanan.

Penyumbang peningkatan kondisi ekonomi konsumen terbanyak pada peningkatan pendapatan rumah tangga sebesar 111,06, rendahnya pengaruh inflasi terhadap konsumsi makanan sehari-hari sebesar 114,51, dan peningkatan konsumsi makanan dan bukan makanan sebesar 107,02. Menurut Ketua Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin, nilai ITK nasional pada triwulan IV-2012 diperkirakan sebesar 109,28 artinya kondisi ekonomi konsumen diperkirakan akan membaik. Perkiraan membaiknya kondisi ekonomi konsumen pada triwulan IV-2012 didorong oleh peningkatan pendapatan rumah tangga dan rencana pembelian barang tahan lama.

Investasi

Menurut Unariyah (2003:4) Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang. Sedangkan menurut Boediono Investasi adalah pengeluaran oleh sektor produsen untuk pembelian barang dan jasa untuk menambah stok yang digunakan atau untuk perluasan pabrik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa investasi itu adalah sebuah keputusan untuk menunda konsumsi sumber daya atau bagian penghasilan demi meningkatkan kemampuan menambah /menciptakan nilai hidup (penghasilan dan atau kekayaan) dimasa mendatang.

Investasi merupakan salah satu komponen dari pengeluaran agregat, sehingga kenaikan investasi akan meningkatkan permintaan agregat, pendapatan nasional dan kesempatan kerja. Pertambahan barang modal sebagai akibat investasi akan menambah kapasitas produksi dan Investasi selalu diikuti oleh perkembangan teknologi.

Dengan kata lain, investasi dalam negeri ataupun luar negeri dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Adanya investasi didalam dan diluar dapat meningkatkan pendapatan nasional dan kesempatan kerja dimana berkurangnya pengangguran.

Belanja Pemerintah

Pada dasarnya belanja pemerintah pusat maupun daerah adalah untuk mengembahkan daerahnya masing-masing. Contohnya saja pengeluaran pemerintah daerah dibidang pendidikan. Pemerintah daerah dengan dana yang telah dikeluarkan dapat memperbaiki sekolah yang rusak. Ini merupakan cara untuk meningkatkan fasilitas daerah. Begitu pula dengan pemerintah pusat yang mengeluarkan dana untuk perbaikan fasilitas ataupun untuk membayar hutang negara.

Penelitian yang telah dilakukan oleh Nur Asri (2010) bahwa pengaruh pengeluaran pembangunan pemerintah daerah kelompok sektor primer, perdagangan dan transportasi, pendidikan dan kebudayaan, pembangunan regional dan lingkungan, dan aparatur dan pengawasan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi.

Walaupun disebut sebagai pengeluaran, belanja pemerintah ini dapat meningkatkan perekonomian Indonesia. Caranya bukan dari dana yang mereka kucurkan, melainkan dari hasil dana yang telah dikeluarkan. Seperti contoh diatas bahwa dana yang dikeluarkan memang untuk memperbaiki fasilitas umum. Intinya dengan adanya pengeluaran tersebut, pemerintah pusat dan daerah dapat memperbaiki daerahnya masing-masing.

Neraca Pembayaran (Ekspor dan Impor)

Ekspor adalah kegiatan perseorangan atau badan hukum yang menjual barang ke luar negeri. Sedangkan, impor adalah kegiatan perseorangan atau badan hukum yang membeli barang dari luar negeri untuk dijual kembali didalam luar negeri.

Ekspor adalah salah satu cara memperkenalkan produk Indonesia pada dunia. Kegiatan ini akan meningkatkan perekonomian Indonesia dimana produsen Indonesia dapat menjual barangnya ke luar negeri. Globalisasi mempermudah produsen dalam negeri dalam memperkenalkan produk dalam negeri. Kegiatan ini dapat meningkatkan perekonomian dalam negeri dimana dapat meningkatkan neraca pembayaran Indonesia.

Impor merupakan kegiatan yang membuat Indonesia menjadi negara konsumtif. Seperti yang telah kita ketahui bahwa kasus bawang beberapa waktu lalu menunjukkan bahwa Indonesia sangat tergantung dengan bawang impor. Impor memang bisa meningkatkan perekonomian Indonesia. Impor barang dapat mendorong produsen dalam negeri bersaing dengan produk luar negeri. Dengan adanya kegiatan ini pun dapat meningkatkan devisa negara.

Ekspor dan impor merupakan faktor penting dalam merangsang pertumbuhan ekonomi, melihat SDA yang kita miliki sangat melimpah. Investasi dalam berbagai bentuknya memberikan banyak pengaruh kepada perekonomian karena terciptanya investasi akan membawa pada kegiatan ekonomi tertentu. Untuk meningktakan ekspor dan impor maka pemerintah dan masyarakat harus menaruh perhatian penuh pada potensi-potensi daerah untuk kemajuan ekspor dan barang-barang komoditi ekspor maupun impor. Sehingga pertumbuhan ekonomi dapat ditunjang oleh sektor ekspor-impor yang signifikan.

15 contoh variabel variabel ekonom: 
  1. Pendapatan nasional,
  2. kesempatan kerja
  3. tingkat pengangguran,
  4. jumlah uang beredar,
  5. laju inflasi,
  6. pertumbuhan ekonomi,
  7. pertumbuhan neraca
  8. pembayaran internasional.
  9. Pendapatan rumah tangga
  10. Kekayaan rumah tangga
  11. Jumlah barang konsumsi tahan lama
  12. Tingkat bunga
  13. Perkiraan dalam masa depan
  14. Kebijakan pemerintah yang mempengaruhi distribusi pendapatan.
  15. Jumlah penduduk
  16. Komposisi penduduk
  17. Sosial budaya masyarakat
Referensi :
  1. Wie Thee Kian. 1981. Pemerataan Kemiskinan Ketimpangan. Jakarta: Sinar Harapan,
  2. Putong.Iskandar, Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro: Ghalia Indonesia, 2003,
  3. http://artonang.blogspot.co.id/2016/05/pengertian-ekonomi.html
  4. http://artonang.blogspot.co.id/2016/05/pengertian-ilmu-ekonomi.html
  5. Rahardja,Prathama, Pengantar Teori Ekonomi Mikro, Universitas Indonesia, 1999.
  6. Salvatore,Dominic, Teori Mikro Ekonomi, Erlangga, 1992,
  7. Sicat,Gerardo P., Economics.Manila:National Book Store,1983,
  8. Sukirno, Sadono, Pengantar Teori Ekonomi, Rajawali Pers, 2002,
  9. Sukirno, Sadono, Makro Ekonomi Teori Pengantar, Rajawali Pers, 1994

No comments:

Post a Comment